KOMODITAS TANAMAN JARAK KEPYAR (Ricinus Communis)
Tanaman jarak kepyar merupakan tanaman yang hanya memerlukan teknik budidaya sederhana dan dapat hidup pada tanah relatif kurang subur, terutama di tanah yang berstruktur ringan di mana tanaman pangan kurang berkembang. Guna meningkatkan produksi jarak per satuan luas, maka penerapan paket teknologi secara utuh dan peran aktif dari petani/kelompok tani perlu mendapat perhatian utama. Paket teknologi yang dianjurkan kepada petani/kelompok tani dalam intensifikasi usaha jarak kepyar meliputi :
Biji Jarak Kepayar |
- Pemakaian bibit unggul,
- Pengolahan tanah sesuai baku teknis yang ditentukan,
- Penanaman tepat waktu,
- Penggunaan pupuk secara lima tepat (jenis, jumlah waktu, cara dan tempat),
- Perlindungan tanaman dari organisme Pengganggu tanaman (OPT) yang merugikan,
- Pengairan sesuai kebutuhan,
- Pemungutan dan pengolahan hasil yang baik dan tepat.
Klasifikasi
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L
PERSYARATAN TUMBUH
Agar tanaman jarak memberikan hasil yang optimal, harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor pertumbuhan tersebut adalah:
1. Daerah Penyebaran.
Penyebaran tanaman jarak terletak antara 300 sampai 520 LU Tinggi tempat yang optimal adalah 300 – 800 meter dari permukaan laut.
2. Suhu
Diperlukan iklim yang kering dan panas terutama pada saat berbuah. Suhu rendah pada waktu tanam dan pembungaan akan sangat merugikan yaitu akan tumbuh jamur. Sebaliknya suhu tinggi (lebih dari 380 C) pada saat pembungaan menyebabkan bunga menjadi kering. Tanaman jarak tumbuh baik pada suhu 200 C sampai 260 C.
3. Kelembaban
Kelembaban yang tinggi akan mendorong perkembangan penyakit yaitu tumbuhnya cendawan atau jamur.
4. Lama Penyinaran
Tanaman jarak tergolong tanaman hari panjang yaitu memerlukan sinar matahari yang langsung dan terus menerus sepanjang hari. Sehingga tanaman jarak tidak boleh terlindung tanaman lainnya, yang berakibat pertumbuhannya akan terhambat.
5. Curah Hujan
Faktor utama yang berpengaruh terhadap tanaman adalah intensitas hujan, hari hujan per bulan dan panjang bulan basah. Intensitas hujan yang tinggi dalam bulan-bulan basah akan mengakibatkan timbulnya serangan cendawan dan bakteri, baik pada bagian atas maupun di dalam tanah. Curah hujan yang optimal 700-1200 mm per tahun yang tersebar selama 2 bulan yaitu pada saat tanam. Pada saat berbunga dan berbuah membutuhkan bulan kering minimal 3 bulan.
6. Tanah
Tidak diperlukan tanah subur tetapi lebih sesuai bila struktur tanahnya ringan, umumnya produksi optimum dicapai pada tanaman yang tumbuh di tanah lempung berpasir dan mempunyai pH 5-6,5. Tanaman jarak sangat peka terhadap genangan air karena itu drainasenya harus baik.
PEMILIHAN LOKASI
Sebagai pertimbangan pertama untuk pemilihan lokasi adalah jenis tanah, utamanya struktur tanah. Diusahakan untuk memilih lokasi yang jenis tanahnya berstruktur lempung berpasir dan mempunyai drainase yang baik, karena tanaman jarak tidak tahan genangan air. Tanah yang ditanami jarak bebas naungan sehingga mendapat penyinaran matahari penuh. Disamping itu juga iklim kering yang tegas terutama bulan kering lebih 3 (tiga) bulan untuk mendapatkan produksi tinggi. Sebagai indikator ialah tanaman Kapas, apabila lokasi tersebut tanaman Kapas dapat tumbuh dengan baik berarti jarak pun akan tumbuh baik pula karena keduanya hampir sama persyaratan tumbuhnya terutama tanah dan iklimnya.
TEKNIK BUDIDAYA PENGOLAHAN TANAH
Karena sistem perakarannya banyak, diperlukan pengolahan tanah yang dalam supaya perakarannya dapat mencapai persediaan air di dalam tanah pada waktu musim kering. Dilakukan pembajakan guna membasmi gulma dan memutuskan akar-akar, agar volume perakaran lebih sempurna sehingga mampu bertahan dimusim kemarau. Pembajakan untuk memecah bongkah-bongkah serta meratakan tanah. Untuk menghindari genangan air yang dapat mengganggu perakaran perlu dibuatkan saluran air/drainase. Tumpangsari sebaiknya dengan kacang hijau, kedele dan kacang tanah atau jagung.
Anjuran : Penanaman dengan sistem tumpangsari hasilnya lebih baik dan berlipat ganda.
PENANAMAN
- Kebutuhan benih : sistem monokutur 3 Kg/Ha sedangkan sistem tumpangsari 1 Kg/Ha.
- Jarak tanam : sistem monokultur 2X1 Meter populasi/Ha 5.000 batang sedangkan,
- sistem tumpangsari 3X3 Meter populasi/Ha 1.100 batang atau 4X2 Meter populasi/Ha 1.250 batang.
PENYULAMAN
Dilakukan setelah umur + 1 minggu agar pertumbuhan dapat seragam.
PENJARANGAN
Dilakukan pada umur + 2 minggu dengan meninggalkan 1 pohon yang paling baik pertumbuhannya
PEMELIHARAAN
PENYIANGAN
Dilakukan pada umur + 1 bulan dan diulang menurut keadaaan.
PEMBUMBUNAN
Dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan pengairan (bila perlu) serta pembuatan drainase.
PEMUPUKAN
Pemupukan dapat diberikan dua kali yaitu pada saat tanam dan setelah tanaman berumur 3-4 minggu. Dipakai sistem hara berimbang (NPK) dosis pemakaian per ha 200 kg Urea, 100 kg TSP, 50 kg KCL.
Harus dilakukan lima tepat :
- Jenis Urea, TSP, KCL
- Jumlah
- Waktu
- Cara : Dilubangi sedalam 5-7 Cm
- Tempat : Kiri-kanan pohon + 5-10 Cm (kemudian ditutup tanah)
No | Urea | TSP | KCL | Waktu |
1 | 20 | 10 | 10 | Saat Tanam |
1 | 20 | - | - | 3-4 minggu setelah tanam |
PEMANGKASAN
Bertujuan untuk memperoleh cabang banyak sehingga produksi bertambah, dilakukan saat ketinggian + 30 Cm atau 1 bulan sesudah tanam, sebelum pemupukan kedua dilakukan, dipangkas pucuknya dengan 2 daun dibawahnya.
PENGAMATAN HAMA
Perlu dilakukan sedini mungkin + umur 20 hari secara berkala terhadap hama PRODENIA SP, ACHEA SP, HELIOTHIS SP, HELOPELTHIS SP
JENIS HAMA
PRODENIA LITURA (Ulat Srengenge warna coklat)
Warna coklat hitam, menyerang pada malam hari, siang hari berteduh disela-sela gumpalan tanah. Gejala serangan daun berlubang-lubang. Akibat serangan : daun tidak berasimilasi, produksi menurun.
ACHEA JANATA (Ulat Kilan)
Larva memakan daun dengan merusak lapisan kutikula dan akhirnya makan seluruh daun dan buah muda. Akibat serangan : daun tidak berasimilasi, produksi menurun.
HELIOTHIS ASSULTA
Larva akan merusak pucuk, bunga, buah muda, Stadium 2-3 minggu. Akibat serangan : Daun tidak berasimilasi produksi menurun.
HELOPELTHIS ANTONII (Sejenis Kepik)
Nimpe dan Imago merusak daun dengan menusuk jaringan dan menghisap cairan selnya, daun menjadi berkerut warna kuning. Akibat serangan : daun tidak berasimilasi, produksi menurun.
CARA PENANGGULANGAN HAMA
- Preventif : Benih dicelupkan Insektisida dan Fungisida agar bebas hama dan penyakit
- Mekanis : Ulat/telurnya diambil dan dibinasakan .
- Kultur Teknis : Pergiliran tanaman.
- Sanitasi : Kebersihan lingkungan tanaman
- Biologi : Musuh alami yang ada yaitu burung pemakan ulat.
- Kimiawi : Penggunaan Diazenon 60EC, Thiodan 35C, Sevin 85S, Nogosdll.
Jarak kepyar jenis genjah mulai berbunga umur 2-2 1/2 bulan, panen umur 3 - 31/2 bulan. Jenis Tengahan berbunga umur 2-3 bulan, panen pada umur 31/2 - 4 bulan. Sedangkan jenis dalam berbunga lebih dari 4 bulan. Setiap tandan, buah masaknya tidak serentak. Sebagai patokan bisa dipanen apabila buah sudah kering 60 - 70%, atau buah kering lebih banyak dari buah masih hijau. Dilakukan dengan cara memotong tandan dengan pisau atau gunting yang tajam supaya tidak merusak pohon/cabang lainnya. Tandan-tandan tersebut lalu dijemur dengan sering dibolakbalik dan buah akan pecah biji terlepas sendiri setelah 2-3 hari. Biji dan buah dipisahkan dengan cara ditampi kemudian biji dijemur lagi hingga kering untuk disimpan dan siap dijual/dipasarkan.
5 comments:
Slmt siang,harga/kg terima barapa...?
https://m.facebook.com/jarakkepyar
dimana saya mendapatkan informasi pengembang jarak kepyar (Ricinus communis)
Hasilnya dikirim kemna....
Hasilnya dikirim kemna....
Bagi yg membutuhkan jarak pagar,jarak kepyar,jarak wulung bisa call/wa.085216466441.makasi
Post a Comment