Tuesday, June 14, 2011

Jual Kebun Sengon | Jenjeng (Albasia)

Jual Kebun Sengon/Jenjeng (Albasia)

Alasan Memilih Kebung Sengon / Jenjeng (Albasia) Bukit Arroyan
  • Sejalur dengan Jonggol yang merupakan poros tengah dan salah satu pilihan akan dijadikan ibu kota Indonesia.
  • Kecamatan tanjung Sari Akan dijadikan Kota Pendidikan
  • Investasi yang aman, tenang serta menguntungkan.
  • Bernilai social dan ekologis, harga beli murah harga jual mahal dan cepat kembali.
  • Akses jalan Karawang - Cipanas - Cianjur - Puncak.
  • Suasana Pegunungan dan pertanian.
Kebun Sengon

    Investasi Kebun Sengon

    Paket Investasi tanah Kavling dengan Bonus Kebun Buah Atau Kebun Sengon dengan status tanah Akte Jual Beli (AJB) ataupun sertifikat. Lokasi Ds. Buana Jaya Kecamatan Tanjung Sari Kab. Bogor.

    Harga Mulai dari Rp. 15 s.d 25 Juta (AJB), dan untuk yang sertifikat harga dimulai dari Rp. 30 s.d 50 juta. Dengan luas area Tanah Kavling 500 Meter termasuk didalamnya pohon sengon sebanyak dua ratus dan sudah termasuk biaya pupuk dan perawatan.

    Investasi menguntungkan masa depan gemilang hanya dengan 50% Dibayar dimuka dan sisanya dapat diangsur 3x angsuran selama 1 tahun. Angsuran mulai dari Rp. 625.000 dan Rp. 1.041.666.

    Kenapa Menanam Pohon Sengon? 

    Kondisi Global
    Isu global tentang lingkungan makin kencang. Kini produk-produk yang terkait dengan kayu hanya diterima kalau produk itu hasil budidaya, bukan dari hasil alam.
    Pemeliharaan Mudah
    Sengon tipe tanaman yang tidak perlu disentuh tangan manusia, sengon setelah tinggi dua meter, tidak dipeliharapun bisa dipanen.
    Daya Hidup Tinggi
    Batang sengon yang patah atau terbakar akan segera tumbuh kembali, karena perakaran sengon itu merupakan perakaran kombinasi sehingga daya jangkauan luas dan mendalam. Makanya mempunyai daya hidup tinggi.
    Nilai Investasi Murah
    Dengan investasi 15-25 Juta anda sudah bisa mempunyai kebun sengon seluas 500 Meter dengan perkiraan hasil panen 5 tahun sebesar 48 juta. Belum termasuk kenaikan harga tanah.
    Penyakit Ganas Tapi Mudah Ditangkal
    Penyakit sengon antara lain : kambing, ulat, penggerek, kanker sengon, dan manusia. Relatif sudah bisa ditangani manajemen.
    Nilai Sosialnya Tinggi
    Bisnis ini melibatkan masyarakat, sehingga mereka merasakan manfaat kehadiran investasi kita, dengan begitu akan terjadi siklus timbal-balik, mereka akan membantu dan menjaga investasi sengon kita. Sehingga terwujud pemberdayaan ekonomi pedesaan.
    Cepat Panen
    Sengon hanya butuh waktu 5 tahun untuk dapat dipanen. Pada tahun ketiga kita sudah mulai menuai hasil dari penjarangan tanaman selanya.
    Harga Jual Mahal
    Harga jual per m3 800 Ribu. Harga penjarangan 50 sampai 250 ribu per m3. Dengan pola penanaman intensifikasi tinggi, maka saat panen sengon umur 5 tahun diameternya mencapai 40-50 cm atau 0,7-0,8 m3 per batang.
    Izin Murah
    Perizinan cukup dilakukan di Kelurahan saja.

    Pasar Lahap Merayap
    Memanen sengon itu seperti panen kacang, mudah, setiap hari industri dan masyarakat memakai kayu, sementara produksinya hanya bisa dilakukan 5 tahun sekali.

    Analisa Usaha Sengon
    Perkiraan pendapatan kebun sengon per Ha, Jumlah bibit yang ditanam (3x1) 3.300 batang.
    Penjarang pada tahun ketiga ditebang 20% penjarangan kedua pada tahun keempat 20% dan pada tahun kelima dipanen sisanya yaitu sebanyak 60% atau 1.980 pohon dikurangi dengan kerusakan 20% maka sisa pohon yang dapat dipanen diperkirakan 1.584 pohon dibulatkan menjadi 1500 pohon. Perkiraan harga normal pohon sengon Rp. 100.000 (harga pesimistis) harga normal perpohon (0,7 m3) Rp. 560.000. Maka perkiraan pendapatan dari panen sengon sebesar Rp. 150.000.000. diasumsikan bagi hasil dengan pengelola (30%) setara dengan hasil penjarangan dan tanaman sela. Penambahan nilai juga akan didapatkan dari harga jual tanah 5 tahun. Tanah tersebut sudah AJB dipastikan akan naik harganya dan apalagi tanah tersebut telah bersertifikat.

    Budidaya Sengon, Jenjeng, Jengjeng, Albasia

    Bagian terpenting yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV - V.

    Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya.

    Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.

    Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur.

    Dengan sifat-sifat kelebihan yang dimiliki sengon, maka banyak pohon sengon ditanam ditepi kawasan yang mudah terkena erosi dan menjadi salah satu kebijakan pemerintah melalui DEPHUTBUN untuk menggalakan ‘Sengonisasi’ di sekitar daerah aliran sungai (DAS) di Jawa, Bali dan Sumatra.

    Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga.

    Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 – 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin.

    Habitat Sengon

    Tanah
    Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7.

    Iklim
    Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C.

    Curah Hujan
    Curah hujan mempunyai beberapa fungsi untuk tanaman, diantaranya sebagai pelarut zat nutrisi, pembentuk gula dan pati, sarana transpor hara dalam tanaman, pertumbuhan sel dan pembentukan enzim, dan menjaga stabilitas suhu. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm.

    Kelembaban

    Kelembaban juga mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi setiap tanaman terhadap kelembaban tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.
    Keragaman Penggunaan dan Manfaat Kayu sengon.  

    Pohon sengon merupakan pohon yang serba guna. Dari mulai daun hingga perakarannya dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan.

    Daun
    Daun Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau, dfan kambingmenyukai daun sengon tersebut.

    Perakaran
    Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan openyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.

    Kayu
    Bagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, papan penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri korek api, pensil, papan partikel, bahan baku industri pulp kertas dll.direndam, dan

    Bentuk benih masih utuh.

    Selain penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan daya hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya dengan mengupas benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar, maka daya tumbuhnya tinggi.

    b) Kebutuhan Benih

    Jumlah benih sengon yang dibutuhkan untuk luas lahan yang hendak ditanami dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan sederhana berikut :
    • Luas kebun penanaman sengon 1 hektar (panjang= 100 m dan lebar= 100 m)
    • Jarak tanam 3 x 2 meter
    • Satu lubang satu bibit sengon
    • Satu kilogram benih berisi 40.000 butir
    • Daya tumbuh 60 %
    • Tingkat kematian selama di persemaian 15 %
    Dengan demikian jumlah benih = 100 / 3 x 100/2 x 1 = 1.667 butir. Namun dengan memperhitungkan daya tumbuh dan tingkat kematiannnya, maka secara matematis dibutuhkan 3.705 butir. Sedangkan operasionalnya, untuk kebun seluas satu hektar dengan jarak tanam 3 x 2 meter dibutuhkan benih sengon kira-kira 92,62 gram, atau dibulatkan menjadi 100 gram.

    c) Perlakuan benih

    Sehubungan dengan biji sengon memiliki kulit yang liat dan tebal serta segera berkecambah apabila dalam keadaan lembab, maka sebelum benih disemaikan , sebaiknya dilakukan treatment guna membangun perkecambahan benih tersebut, yaitu : Benih direndam dalam air panas mendidih (80 C) selama 15 – 30 menit. Setelah itu, benih direndam kembali dalam air dingin yang telah di beri pupuk hayati MiG-6PLUS (10ml : 1 liter air) untuk merangsang kecambah agar lebih cepat muncul, rendam kurang lebih 24 jam, lalu ditiriskan. untuk selanjutnya benih siap untuk disemaikan. subur, tidak berbatu/kerikil, tidak mengandunh tanah liat.

    Berdekatan dengan kebun penanaman dan jalan angkutan, guna menghindari kerusakan bibit pada waktu pengangkutan.

    Untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah besar perlu dibangun persemaian yang didukung dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai, antara lain bangunan persemaian, sarana dan prasarana pendukung, sarana produksi tanaman dll. Selain itu ditunjang dengan ilmu pengetahuan yang cukup diandalkan.

    Langkah-Langkah Penyemaian Benih Sengon
    Terlepas dari kegiatan pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung maka langkah-langkah penyemaian benih dapat dibagi benjadi tahap – tahap kegiatan sebagai berikut:

    a) Penaburan

    Kegiatan penaburan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah yang maksimal dan menghasilkan kecambah yang sehat. Kualitas kecambah ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit tanaman, kecambah yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula dan hal ini akan dapat membentuk tegakan yang berkualitas.
    Bahan dan alat yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penaburan adalah sebagai berikut :
    • Benih
    • Bedeng tabur/bedeng kecambah
    • Media Tabur, campuran pasir dengan tanah 1 : 1, Kemudian semprotkan media semai dengan larutan pupuk hayati MiG-6PLUS (10ml MiG-6PLUS : 1 liter air) merata pada permukaan media semai. Biarkan selama 3 hari, Kemudian benih siap di tabor.
    • Peralatan penyiraman
    • Tersedianya air yang cukup.
    Teknik pelaksanaan, bedeng tabur dibuat dari bahan kayu/bambu dengan atap rumbia dengan ukuran bak tabur 5 x 1 m ukuran tinggi naungan depan 75 cm belakang 50 cm.. kemudian bedeng tabur disi dengan media tabur setebal 10 cm , usahakan agar media tabur ini bebas dari kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya penyakit pada kecambah.

    Penaburan benih pada media tabur dilakukan setelah benih mendapat perlakuan guna mempercepat proses berkecambah dan memperoleh prosen kecambah yang maksimal. Penaburaan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari untuk menghindari terjadinya penguapan yang berlebihan.

    Penaburan ini ditempatkan pada larikan yang sudah dibuat sebelumnya, ukuran larikan tabur ini berjara 5 cm antar larikan dengan kedalaman kira – kira 2,0 cm. Usahakan benih tidak saling tumpang tindih agar pertumbuhan kecambah tidak bertumpuk. Setelah kecambah berumur 7 – 10 hari maka kecambah siap untuk dilakukan penyapihan.

    b) Penyapihan Bibit

    Langkah-langkah kegiatan penyapihan bibit antara lain adalah :
    • Siapkan kantong plastik ukuran 10 x 20 cm, dan dilubangi kecil-kecil sekitar 2 – 4 lubang pada bagian sisi-sisinya.
    • Masukkan media tanam yang berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1).Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi.
    • Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plasitk setinggi ¾ bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah.
    • Kemudian semprotkan media di polybag dengan larutan pupuk hayati MiG-6PLUS (10ml MiG-6PLUS : 1 liter air) merata pada permukaan. Biarkan selama 3 hari Kemudian tanam kecambah. Ulangi setiap 10 – 14 hari sekali sampai tanaman siap untuk di tanam di lahan (pada usia 6 bulan).
    • Kantong plastik yang telah berisi anakan, diletakkan dibawah para-para yang diberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat terik matahari.
    • Pada masa pertumbuhan anakan semai sampai pada saat kondisi bibit layak untuk ditanam di lapangan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensip.
    c) Pemeliharaan

    Pemeliharaan yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian adalah sebagai berikut :
    • Penyiraman, penyiraman yang optimum akan memberikan pertumbuhan yang optimum pada semai / bibit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari maupun siang hari dengan menggunakan nozle. Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat dilakukan lebih banyak dari keadaan normal, yaitu pada saat bibit baru dipindah dari naungan ke areal terbuka dan hari yang panas.
    • Pemupukan, pemupukan dilakukan dengan menggunakan larutan "gir". Adapun pembuatan larutan "gir: sebagai berikut :
    1. Disiapkan drum bekas dan separuh volumenya diisi pupuk kandang. Tambahkan air sampai volumenya ¾ bagian, kemudian tambahkan 15 kg TSP, lalu diaduk rata. Biarkan selama seminggu dan setelah itu digunakan untuk pemupukan.
    2. Dosis pemupukan sebanyak 2 sendok makan per 2 minggu, pada umur 6 bulan, ketika tingginya 70 – 125 cm, bibit siap dipindahkan ke kebun.

    Penyulaman

    Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya.

    Penyiangan

    Penyiangan terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan bila perlu dibantu dengan alat pencungkil, namun dilakukan hati –hati agar jangan sampai akar bibit terganggu.
    Pengendalian Hama dan Penyakit
    Beberapa hama yang biasa menyerang bibit adalah semut, tikus rayap, dan cacing, sedangkan yang tergolong penyakit ialah kerusakan bibit yang disebabkan oleh cendawan.

    Seleksi bibit

    Kegiatan seleksi bibit merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum bibit dimutasikan kelapangan, maksudnya yaitu mengelompokan bibit yang baik dari bibit yang kurang baik pertumbuhannya. Bibit yang baik merupakan prioritas pertama yang bisa dimutasikan kelapangan untuk ditanam sedangkan bibit yang kurang baik pertumbuhannya dilakukan pemeliharaan yang lebih intensip guna memacu pertumbuhan bibit sehingga diharapkan pada saat waktu tanam tiba kondisi bibit mempunyai kualitas yang merata.

    Penyiapan Lahan

    Penyiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu atau komponen lain dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara pelaksanaan penyipan lahan digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik dan manual. Jenis kegiatannya terbagi menjadi dua tahap ;
    •  Pembersihan lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang tumbuh tanaman.
    • Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).
    Penanaman Sengon (Jenjeng)

    Jenis kegiatan yang dilakukan berupa :
    • Pembuatan dan pemasangan ajir tanam
    • Ajir dapa dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 – 1 m, lebar 1 – 1,5 cm. Pemasangangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit harus ditanam, dengan demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan jarak tanam yang digunakan.
    • Pembuatan lobang tanam, lobang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang.
    • Pengangkutan bibit, ada dua macam pengangkutan bibit yaitu pengankuatan bibit dari lokasi persemaian ketempat penampungan bibit sementara di lapangan (lokasi penanaman), dan pengangkutan bibit dari tempat penampungan sementara ke tempat penanaman.
    • Penanaman bibit, pelaksanaan kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati – hati agar bibit tidak rusak dan penempatan bibit pada lobang tanam harus tepat ditengah tengah serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.
    Pemeliharaan Pohon Sengon

    Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan
    • Penyulaman, yaitu penggantian tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan yang intensif.
    • Penyiangan, Pada dasarnya kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengancara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal. Disamping itu tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya. Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.
    • Pendangiran, pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanman.
    • Pemangkasan, melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).
    • Penjarangan , penjarangan dillakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada akhir daur. Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem "untu walang" (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman.
    Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan prekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang ada.

    Botani Sengon

    Sengon dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria, termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai – petaian. Di Indonesia, sengon memiliki beberapa nama daerah seperti berikut : Jawa :jeunjing, jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon laut, atau sengon sabrang (jawa). Maluku : seja (Ambon), sikat (Banda), tawa (Ternate), dan gosui (Tidore)

    1 comments:

    selamat kenal salam sukses juga kami menjual bibit jenjeng super juga pernah droping di jonggol maaf situ jonggol nya wilayah mana ? teng

    Post a Comment

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More